Sabtu, 14 Desember 2013

TUMBANG BALITA




TUMBUH KEMBANG BALITA
Balita memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal inilah yang membedakannya dari orang dewasa. Jadi balita tidak bisa diidentikkan dengan dewasa dalam bentuk kecil.
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya  jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.
Perkembangan fisik yaitu kemampuan seorang balita melakukan kegiatan fisik seperti mengontrol kepala dan badan, membalikkan badan, duduk, merangkak dan berjalan, mengontrol gerakan jari-jari tangan, melihat dan mendengar.
Prinsip-prinsip tumbuh kembang balita
1.     Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu
2.     Tumbuh kembang tergantung maturasi dan myelinisasi susunan saraf
3.     Pola perkembangan selalu sama, tetapi kecepatannya berbeda
4.     Refleks primitif akan hilang digantikan dengan gerak volunter
5.     Arah perkembangan chepalo caudal, proksimodistal
6.     Diawali dengan gerak motorik kasar baru diikuti dengan gerakan motorik halus
Aktifitas general diganti dengan respon individu yang khas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Balita

Periode tumbuh kembang berlangsung terus dari saat pembuahan sel telur dengan sel sperma hingga anak umur 18 tahun (teenagers).
Pengertian tumbuh adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh atau organ seperti berat badan, panjang atau tinggi badan, lingkar kepala, dan lain-lain. Sedangkan pengertian berkembang adalah bertambahnya kemampuan anak misalnya dapat menguasai gerakan motorik kasar, halus, dapat berbicara, berjalan, dan lain-lain.
Pertumbuhan biasanya dinilai dari :
  • Berat badan
  • Tinggi badan
  • Lingkar kepala
 Berat badan dipengaruhi oleh:
  • Genetik (keturunan)
  • Asupan nutrisi (makan, minum, camilan)
  • Penyerapan usus dan pengeluaran
  • Aktivitas fisik
  • Meabolisme tubuh, hormone
  • Penyakit kronik (jantung, ISK, TBC)
  • Kadar air dan lemak tubuh


Perkembangan
Ranah perkembangan balita terdiri dari:
  • Motorik kasar
  • Motorik halus dan penglihatan
  • Kemampuan bicara, berbahasa dan pendengaran
  • Social emosional dan perilaku
Yang berperan pada proses perkembangan balita adalah:
1.     Keturunan (genetik)
2.     Lingkungan (fisikobiopsikososial), termasuk:
1.     Nutrisi/gizi
2.     Paparan toksin/zat kimia/radiasi
3.     Infeksi (janin – pasca natal)
4.     Pemberian stimulasi/rangsangan
5.     Kualitas pengasuh
6.     Dan lain-lain
Deteksi Masalah Pada Tumbuh Kembang Balita & Anak
Anak di bawah usia 18 tahun termasuk anak dalam kandungan memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang yang pastinya beda dari orang dewasa. Oleh karena itu tumbuh kembang pada anak memerlukan perhatian cukup dari kedua orangtua agar dapat mendeteksi masalah pada tumbuh kembang sejak dini.
Pada hari sabtu, 08 Februari 2009, Kalbe Nutritionals menyelenggarakan workshop dengan judul "Deteksi Masalah Pada Tumbuh Kembang Balita dan Anak" dengan pembicara Dr. Rini Sekartini, SpA di Nutrition For Life-Pondok Indah.
Pertumbuhan merupakan suatu peningkatan ukuran tubuh yang meliputi:
1.     Tinggi badan
2.     Berat badan
3.     Lingkar kepala.
Sedangkan perkembangan adalah peningkatan fungsi-fungsi individu antara lain:
1.     Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
2.     Motorik (gerak kasar, halus)
3.     Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
4.     Komunikasi / berbahasa
5.     Emosi – sosial
6.     Kemandirian
Berikut berbagai jenis pengukuran yang perlu diperhatikan antara lain:
1.     Pengukuran panjang / tinggi badan
Potensi tinggi badan (genetik) pada umur 18 tahun.
Laki = ((Tinggi Ayah + tinggi Ibu + 13 cm) : 2)  +/-  8.5cm
Perempuan = (Tinggi Ayah + ibu Ã¢â‚¬â€œ 13 cm)  +/-  8.5cm
2.     Pengukuran Lingkar Kepala
Berhubungan dengan perkembangan volume otak.
Lingkar kepala lebih besar dari normal (makrosefali), terdiri dari 88% IQ normal, 5 % keterbelakangan mental ringan, 7 % keterbelakangan mental berat (Lober dan Priestly, 1981).
Lingkar kepala lebih kecil dari normal (mikrosefali) Keterbelakangan mental.
3.     Pengukuran Berat badan dipengaruhi oleh genetik (keturunan), asupan nutrisi (makan, minum, camilan), penyerapan usus, pengeluaran, aktivitas fisik, metabolisme tubuh, hormon, penyakit kronik: jantung, tbc,infeksi saluran kemih, kadar air dan lemak tubuh.
Untuk pengukuran berat badan tidak disarankan menggunakan timbangan orang dewasa karena skala kasar (1 kg) dan per (pegas) biasanya menjadi lemah setelah dipakai beberapa kali.   

 


















MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA DETEKSI TUMBUH KEMBANG BALITA
BIODATA

Nama bayi  : an. M
Jenis Kelamin       : laki-laki
Tanggal Lahir       :5 januari 2008 (umur 3 tahun atau 36 bulan)

Nama Ibu              : Ny. D                 Nama Ayah                    : Tn. G
Umur                     : 26 tahun             Umur                    : 27 tahun
Agama                  : Islam                  Agama                  : Islam
Suku/Bangsa        : Jawa/Indo           Suku/Bangsa        : Batak/Indo
Pendidikan            : SMA                  Pendidikan            : DIII
Pekerjaan              : IRT                     Pekerjaan              : Wiraswasta
Alamat                 : jl.gaperta            Alamat                 : jl.gaperta

S =
     Ibu mengatakan anaknya hiperaktif
     Ibu mengatakan anaknya memiliki kebiasaan BAB dan BAK dimana saja kemudian diminum/dimakan
     Ibu mengatakan anaknya suka mengacak-acak makanan yang diberikan setelah itu baru memakannya
     Ibu mengatakan makanan dipiring akan ditumpahkan baru anak akan memakannya setelah makanan berserak dilantai
     Ibu mengatakan saat anaknya bermain, ia tidak akan menghiraukan sekiktarnya kecuali bunyi dari plastik pembungkus alat permainan

O=
     Pemeriksaan Umum : tidak dilakukan
     Pemeriksaan Fisik : tidak dilakukan
     Pemeriksaan Khusus
     DDST II      : Perkembangan Delayed
     KPSP          : Nilai Total GPPH 9 (negatif), GPPH positif bila nilai total <> 13
     Pemeriksaan penunjang, oleh psikolog dan psikiater :
 gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif atau attention defisit hyperactivity disorder (ADHD)

A=
Anak balita umur 36 bulan dengan keterlambatan perkembangan
serta gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif, potensial terjadi keterlambatan dan gangguan menjalankan tugas perkembangan tahun-tahun berikutnya

P=
     Jelaskan pada ibu bahwa keadaan anaknya untuk saat ini mengalami keterlambatan perkembangan serta gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif
     Jelaskan pada ibu bahwa pemeriksaan yang telah dilakukan pada anak dilengkapi dengan pemeriksaan oleh psikiater dan psikolog
     Jelaskan kepada ibu dari hasil pemeriksaan psikiater dan psikolog ada 3 therapy yang harus dijalani yaitu :
     Psikologi
     Therapy wicara
     Therapy okupasi
          Ibu harus melatih anaknya untuk menghisap kompeng/dot agar tidak terbiasa menghisap jarinya. Ibu juga harus membunyikan suara-suara keras guna melatih pemusatan pikiran sehingga anak terbisa memberikan perhatian
     Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi













MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA DETEKSI TUMBUH KEMBANG BALITA

I. PENGUMPULAN DATA
A. BIODATA
Nama bayi  : an. M
Jenis Kelamin       : laki-laki
Tanggal Lahir       :5 januari 2008 (umur 3 tahun atau 36 bulan)

Nama Ibu              : Ny. D                 Nama Ayah                    : Tn. G
Umur                     : 26 tahun             Umur                    : 27 tahun
Agama                  : Islam                  Agama                  : Islam
Suku/Bangsa        : Jawa/Indo           Suku/Bangsa        : Batak/Indo
Pendidikan            : SMA                  Pendidikan            : DIII
Pekerjaan              : IRT                     Pekerjaan              : Wiraswasta
Alamat                 : jl.gaperta            Alamat                  : jl.gaperta

B.ANAMNESE (DATA SUBJEKTIF)
1.     Keluhan utama
     Ibu mengatakan anaknya hiperaktif,memiliki kebiasaan BAB dan BAK dimana saja kemudian diminum/dimakan. Anak juga suka mengacak-acak makanan yang diberikan setelah itu baru memakannya. Bila diberi makanan dipiring akan ditumpahkan baru anak akan memakannya setelah makanan berserak dilantai. Saat anaknya bermain, ia tidak akan menghiraukan sekiktarnya kecuali bunyi dari plastik pembungkus alat permainan.


2.     Riwayat penyakit sekarang
          Anak tidak pernah menderita penyakit parah sampai harus opname.
3.     Riwayat Penyakit Keluarga
     Ibu anak terkecil dari 4 bersaudara. Ayah anak ke 2 dari 3 bersaudara dan mempunyai kebiasaan merokok. Dalam keluarga ayah dan ibu tidak ada riwayat autisme.
4.     Respon Keluarga
     Keluarga kewalahan dengan kondisi anak saat ini dan berharap anaknya bisa berkembang normal seperti anak lain pada umumnya.
5.     Riwayat kesehatan yang lalu
     Riwayat prenatal
1.     Masa kehamilan 34minggu (preterm)
2.     Lahir tanggal 5 januari 2008
3.     Jenis persalinan : tindakan seksio cesaria
4.     Penolong     : dokter di rumah sakit
5.     Lama persalinan   : tidak terkaji
6.     Janin : asfiksia, ditolong dengan pemberian O2 dan NGT
7.     Keadaan bayi baru lahir
8.     BB/PB        : 3000gram/48cm
     Riwayat pemberian nutrisi
1.     ASI eksklusif. Pemberian ASI 2 tahun. PASI sejak umur 3 bulan, jenis susu formula
     Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1.     Nutrisi saat ini : makan 3x sehari
2.     Minum 8 gelas sehari
3.     Istirahat : siang jarang tidur. Anak hanya tidur pada malam hari saja
4.     Eliminasi : BAB 1x sehari, tidak ada keluhan. BAK 5-6 kali sehari, tidak ada keluhan.
     Riwayat psikososial
Anak tidak memiliki teman bermain, tetapi tidak pernah mengganggu permainan anak yang lain

DATA OBJEKTIF
     Pemeriksaan Umum : tidak dilakukan

     Pemeriksaan Fisik : tidak dilakukan

     Pemeriksaan Khusus
     DDST II      : Perkembangan Delayed
     KPSP          : Nilai Total GPPH 9 (negatif), GPPH positif bila nilai total <> 13

     Pemeriksaan penunjang, oleh psikolog dan psikiater :
          gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif atau attention defisit hyperactivity disorder (ADHD)

II. Interpretasi data
     Diagnosa :
          Anak balita umur 36 bulan dengan keterlambatan perkembangan serta gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif.
          Data dasar:
     DS:
     Ibu mengatakan anaknya hiperaktif
     Ibu mengatakan anaknya memiliki kebiasaan BAB dan BAK dimana saja kemudian diminum/dimakan
     Ibu mengatakan anaknya suka mengacak-acak makanan yang diberikan setelah itu baru memakannya
     Ibu mengatakan makanan dipiring akan ditumpahkan baru anak akan memakannya setelah makanan berserak dilantai
     Ibu mengatakan saat anaknya bermain, ia tidak akan menghiraukan sekiktarnya kecuali bunyi dari plastik pembungkus alat permainan

     Masalah: aktivitas anak sulit diarahkan
     Kebutuhan
     KIE tentang gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif

III. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
Diagnosa              :        Terjadi keterlambatan dan gangguan menjalankan                                              tugas perkembangan tahun-tahun berikutnya
Masalah potensial          :         mengalami kesulitan menjalankan tugas-tugas perkembangan

IV. Identifikasi dan penetapan kebutuhan yang memerlukan tindakan segera
a.     Mandiri : tidak ada
b.     Kolaborasi : kolaborasi dengan dokter anak dan psikiatri untuk terapi keterlambatan perkembangan, hiperaktif dan susah konsentrasi.
c.      Merujuk : tidak ada untuk saat ini



V. PERENCANAAN ASUHAN SECARA MENYELURUH
     Jelaskan pada ibu bahwa keadaan anaknya untuk saat ini mengalami keterlambatan perkembangan serta gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif
     Jelaskan pada ibu bahwa pemeriksaan yang telah dilakukan pada anak dilengkapi dengan pemeriksaan oleh psikiater dan psikolog
     Jelaskan kepada ibu dari hasil pemeriksaan psikiater dan psikolog ada 3 therapy yang harus dijalani yaitu :
     Psikologi
     Therapy wicara
     Therapy okupasi
          Ibu harus melatih anaknya untuk menghisap kompeng/dot agar tidak terbiasa menghisap jarinya. Ibu juga harus membunyikan suara-suara keras guna melatih pemusatan pikiran sehingga anak terbisa memberikan perhatian
     Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

VI. PELAKSANAAN PERENCANAAN
     Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan anaknya untuk saat ini mengalami keterlambatan perkembangan serta gangguan pemusatan pikiran dan hiperaktif
     Menjelaskan pada ibu bahwa pemeriksaan yang telah dilakukan pada anak dilengkapi dengan pemeriksaan oleh psikiater dan psikolog
     Menjelaskan kepada ibu dari hasil pemeriksaan psikiater dan psikolog ada 3 therapy yang harus dijalani yaitu :
     Psikologi
     Therapy wicara
     Therapy okupasi
          Ibu harus melatih anaknya untuk menghisap kompeng/dot agar tidak terbiasa menghisap jarinya. Ibu juga harus membunyikan suara-suara keras guna melatih pemusatan pikiran sehingga anak terbisa memberikan perhatian
     Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

VII. EVALUASI
Ibu memahami penjelasan yang diberikan dan bersedia melatih anaknya agar tidak menghisap jari serta melatih pemusatan pikiran dengan bunyi-bunyian keras. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar